Akun Dj Donny Kritik Tajam Utang PLN Rp711 Triliun, Semakin 'Boncos' Di Era Darmo Dan Yusuf Didi.

Belawan News

Rekomendasi

Akun Dj Donny Kritik Tajam Utang PLN Rp711 Triliun, Semakin 'Boncos' Di Era Darmo Dan Yusuf Didi.

Sabtu, 27 Desember 2025, Desember 27, 2025 WIB
masukkan script iklan disini
Jakarta.belawannews//Influencer Dj Donny yang dikenal dengan content kritikan negatif terhadap pemerintah, kembali membuat geger jagat maya, dengan postingan di akun instagramnya. 

Pria bernama asli Ramond Dony Adam tersebut kali ini menyoroti utang PT PLN (Persero) yang melonjak tajam hingga mencapai Rp711 triliun di saat laba BUMN tersebut anjlok secara drastis. 

Dalam postingan akun dengan follower 921 ribu itu, turut dipostingan potongan berita salah satu media online yang menyoroti berita tersebut. Berikut petikan kalimat kritikan yang dilontarkan Dj Donny

"Lo bayangin coba,  perusahaan yang memonopoli bisnis listrik di negara ini, dimana pelanggannya adalah seluruh rakyat Indonesia, utangnya justru malah bertambah. Keuntungannya makin tahun makin menurun, ya. 

Lo lihat bagaimana bobroknya negara ini ya. PLN ini adalah perusahaan yang selalu bikin malu rakyatnya. Kalo Lo telat bayar listrik, ye, listrik Lo diputus, kalo token lo habis, meteran Lo bunyi sampai malu sama tetangga ye. 

Lucunya, ini perusahaan rugi terus..pertanyaan gua, apakah kejaksaan dan KPK enggak mau meriksa perusahaan ini ye. 

Jangan perusahaan BUMN yang menguntungkan, orang-orangnya pada lu penjarain. Be***!!

Dalam 12 jam postingan tersebut dibagikan, terlihat sudah mendapat like 91,2 ribu follower, dikomen 6.046 follower, direpost ulang 13,3 ribu kali dah dibagikan 3.658 kali.

Menurut informasi, postingan ini sontak membuat para petinggi PLN pusat kebakaran jenggot dan mulai kasak kusuk. 

Diantaranya juga berupaya meredam postingan tersebut dengan postingan tandingan pencitraan seperti yang selama ini dilakukan PLN.

Fakta yang dilontarkan Dj Donny pun turut didukung Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) sekaligus Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Kornas Re-LUN) Teuku Yudhistira yang concern menyoroti bobroknya kinerja PLN di era kepemimpinan duet Dirut Darmawan Prasodjo bersama Yusuf Didi Setiarto selaku Direktur Legal & Human Capital (LHC).

Menurutnya, perusahaan sehat itu benar-benar meraih pendapatan dari penjualan energi, bukan dari subsidi pemerintah yang terus menerus diandalkan.

"Lah, ini di laporan keuangan menyantumkan subsidi pemerintah sebagai keuntungan. Bagaimana coba konsepnya?. 

Wong tiap tahun aja pemerintah ngasih subsidi mulai dari diskon tarif listrik dan juga perhitungannya. 

Tapi yang tahu PLN sama Kementerian terkait. Jd bisa diakal2in untuk memainkan angka Subsidi," ungkapnya di Jakarta, Minggu (28/12/2025).

Lantas, kata Yudhis, apa kerennya untung dari subsidi masyarakat. 

"Jangan lupa, masyarakat sekarang sudah pintar lho. Jadi, demi membalut kebobrokan itu, janganlah PLN terus menerus melakukan pencitraan, memakai lipstik dengan membayar media sana sini dengan membuat rilis bernarasu untung selama 5 tahun atau 10 tahun berturut-turut-turut. 

Enggak ada gunanya masukin subsidi di laporngan keuangan sebagai keuntungan perusahaan Habisin uang rakyat saja itu," tudingnya.

"Kemudian, pakai minta tolong pihak ketiga untuk memvalidasi bahwa subsidi bisa dianggap sebagai keuntungan perusahaan. 

Mestinya PLN lebih gentel, buat laporan seadanya bahwa tanpa subsidi, berapa keuntungan sebenarnya. Intinya, selama era Darmo dan Yusuf Didi, PLN makin boncos," kecam Yudhis.

*Nyali Presiden Prabowo Ditantang Copot Darmo dan Yusuf Didi*

Lebih jauh, Yudhistira mengatakan, berbagai isu terus menerpa PT PLN (Persero) menyusul kabar akan digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada pekan depan.

Rumor yang beredar, posisi Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama bersama Direktur LHC Yusuf Didi Setiarto disebutkan tidak akan tergoyahkan alias tidak akan diganti meski masa kepemimpinannya sudah memasuki tahun kelima.

Kuatnya cengkraman Darmo di perusahaan setrum itu disebut-sebut tak terlepas dari campur tangan 'Gank Solo' mengingat background pria yang akrab disapa Darmo itu adalah kader PDIP dan salah satu loyalis Jokowi sejak ia duduk menjadi Deputi I KSP.

Tercium pula, dengan posisinya itu, Darmo juga rajin melakukan lobi-lobi politik ke petinggi-petinggi negara saat ini, termasuk lingkungan keluarga Presiden Prabowo, dengan tujuan untuk mempertahankan kursi basah PLN 1.

Sedangkan untuk membalut kebobrokannya, Darmo disebutkan membayar mahal sejumlah media nasional dengan berbagai motif, terlebih di saat sentimen negatif PLN meningkat.

Misalnya saja dalam penanganan kelistrikan pasca bencana yang menimpa Provinsi Aceh. 

Darmo dituding melakukan aksi 'prank' ke rakyat Aceh korban bencana banjir bandang terkait laporannya ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melaporkan ke Presiden bahwa listrik di Aceh sudah pulih 93%. 

"Untuk mencopot duo benalu sekaligus menyelamatkan keuangan PLN ini yang notabene uang negara tersebut, pastinya butuh nyali Presiden Prabowo, agar BUMN ini terselamatkan," pungkasnya.(ML)
Komentar

Tampilkan

Terkini