Langkat.belawannews.com//Kepala Wilayah Pandu Tani Indonesia (PATANI) Sumatera Utara, Drs. H. Rahmad Perdamean Hasibuan, bersama Sekretaris Wilayah PATANI Sumut Dr (c) Muhammad Ilham S. PT., SH., MH, serta tim, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini juga diikuti oleh PATANI Kota Binjai dan PATANI Langkat.
Kunjungan pertama dilakukan ke pengerajin batok kelapa di Dusun VIII, Desa Sendang Rejo. Batok kelapa diolah menjadi arang bernilai jual tinggi.
Ira, salah satu pengerajin, menjelaskan bahwa proses pembuatan arang membutuhkan waktu 7–8 jam melalui pengasapan setelah batok dipecah.
“Batok kami beli Rp3.000 per kilogram. Setelah menjadi arang, bisa dijual hingga Rp12.000 per kilogram. Dalam sehari, produksi bisa mencapai 1 ton, tergantung banyaknya bahan baku,” ujar Ira.
Arang batok kelapa ini dijual kepemasok Binjai dan sebagian diekspor untuk kebutuhan industri kosmetik, baterai, hingga obat nyamuk.
Usai meninjau usaha arang batok, tim PATANI bergerak menuju pengrajin tempe Assifa di Dusun II, Desa Sendang, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.
Rombongan disambut hangat oleh pemilik usaha tempe, sekaligus dilakukan pemasangan spanduk Kampung PATANI sebagai bentuk komitmen pengembangan usaha tani rakyat.
Selanjutnya, tim PATANI meninjau lokasi pembibitan aneka buah unggul seperti durian, alpukat, mangga, hingga kelengkeng.
Gusmawadi, pengurus PATANI Langkat sekaligus pengelola bibit, berharap keberadaan PATANI dapat memperluas pemasaran hingga ke luar pulau bahkan mancanegara.
Kunjungan berlanjut ke area persawahan di desa setempat. Para petani padi mengeluhkan sulitnya pasokan air karena tidak adanya aliran dari sungai terdekat.
Mesin penyedot air yang ada tidak berfungsi maksimal karena biaya solar mencapai Rp1 juta per hari. Petani berharap ada solusi berupa pompa dinamo agar irigasi lebih ekonomis.
“Jika air cukup, kami bisa tanam padi tiga kali setahun. Sekarang hanya mampu satu sampai dua kali saja,” ungkap seorang petani.
Menanggapi hal tersebut, Rahmad Pardamean Hasibuan menyatakan bahwa persoalan ini segera dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
“Hari ini kami meninjau usaha arang batok, pembibitan buah, hingga keluhan petani padi. Untuk perairan sawah, saya langsung hubungi Kepala Dinas PU Langkat agar segera ditindaklanjuti bersama Bupati,” tegasnya.
Rahmad juga menambahkan bahwa PATANI tengah mendorong pengusaha tahu dan tempe menggunakan kedelai dari PATANI.
“Kita harap kedelai PATANI bisa dipasok langsung ke pengusaha tanpa melalui agen. Dengan harga dan kualitas bersaing, tentu akan menyejahterakan petani maupun pengusaha,” jelasnya.
Program yang dijalankan PATANI sejalan dengan program Astacita Presiden Prabowo yang memprioritaskan sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan nasional.
Pengurus dan Koordinator yang Hadir Dari Langkat:. Romo, Jefri Syahputra, Kusmanadi, Herianto. Dari Binjai: Tatik, Koordinator Kampung PATANI Binjai–Langkat: Dahlan, Akbar.
Kunjungan kerja ini menjadi langkah nyata PATANI Sumut dalam mendukung peningkatan kesejahteraan petani, memperluas akses pasar, serta memperkuat sinergi antara petani, pengusaha, dan pemerintah daerah.(ML)